Jadi Comic Itu Gampang, Tapi…

…jadi comic yg TERUS-MENERUS lucu, itu luar biasa sulit.

Photo taken on “Stand-Up Nite Kompas TV” by @Pio_Kharisma

Malam tadi, saya bersama 9 comic lain perform di acara “Stand-Up Nite Kompas TV”, yang diadakan di Rolling Stone Cafe. Ada sesuatu yang aneh dengan malam ini. Jumlah penonton tidak sedikit, namun seperti ada yang kurang. Pecah tawa tidak seperti yang diharapkan. Kami, para comic, menutup hari dengan banyak perenungan. What went wrong?

Ada banyak analisis yang muncul, dari mulai yang njelimet sampai se-sederhana “let it go, it’s just one of those nights when things go bad”. Tapi buat saya dan beberapa comic lain, malam ini menjadi tamparan keras.

Saya teringat ucapan Pandji, bahwa menjadi lucu itu gampang. Tapi menjadi lucu terus-menerus, itu yang susah. Dengan kata lain, untuk seorang comic bisa muncul lalu memukau banyak orang, itu baru awal perjalanan. Pendakian masih terjal dan berliku. Menurut Sammy (@notaslimboy), semakin “besar” nama seorang comic, maka semakin besar ekspektasi orang terhadap comic tersebut. Bits yang tadinya “cukup”, menjadi “kurang memuaskan”, karena meningkatnya standar yang ditetapkan oleh penonton atas comic yang bersangkutan. Menurut saya, ini cukup akurat. Seorang comic yang cepat puas lalu lupa untuk terus berlari, akan tergilas roda persaingan. Credo Steve Jobs benar adanya: “Stay Hungry, Stay Foolish”. Yang benar bukan “ah, penontonnya ga asik!”, tapi “apa yang harus gue benerin ya?”.

Saya sendiri mau mengaku dosa.
Makin hari, dengan padatnya jadwal dan letihnya fisik, saya jadi jarang punya kesempatan untuk melakukan persiapan yang maksimal, setiap akan naik ke panggung. Dan malam ini rasanya menjadi titik nadir.

Stand-up comedy adalah sebuah seni yang teramat rumit dan indah. Rumit karena begitu banyak elemen yang terlibat di dalam sebuah penampilan, baik dari dalam maupun luar diri si comic. Namun menjadi teramat indah, manakala berbagai elemen kompleks tersebut berhasil dipadukan bak orkestra nan syahdu. Dan seorang comic tidak akan mampu menjadi konduktor orkestra handal, tanpa 3 hal berikut ini: latihan, latihan, dan latihan.

Saat ini, boomingnya stand-up comedy memunculkan begitu banyak comic bertalenta di seluruh Indonesia. Ini adalah pertanda bagus, tentunya. Namun tak bisa dipungkiri, lambat laun kuantitasnya akan tergerus. Siapa yang punya determinasi sekeras baja, ia yang akan bertahan.

A mighty warrior is not forged in the comfort of their dens, but in the bloody cries of the battlefield.

Viva La Komtung!

[@ernestprakasa]

About @ernestprakasa

a husband, a father, comedian. guess which one makes me laugh the hardest?

Posted on February 7, 2012, in stand-up comedy. Bookmark the permalink. 28 Comments.

  1. Managing people’s expectation comes uneasy.
    Jangan lekas puas yes…! We can’t please everyone, no one can, nor comedian… 🙂

    Puk puk ernest

  2. Wih… kabarnya baru nyampe ttg smalem. Tetep semangat ya Nest! Ekspektasi yg meningkat itu pertanda lu udah makin oke =)

  3. Semangat terus, Nest. Sampe ketemu kalo ada open mic lagi 🙂

  4. materi stand up itu dapet dari mana aja sih?

  5. Dalam setiap sisi kehidupan selalu ada di atas dan di bawah, kalo gue ga salah baca bang Pandji pernah nulis bahwa SUC bakalan sangat booming, tapi makin lama makin besar juga ekspektasi penonton jadi akan terlihat mana yang akan bertahan, cmiiw. I’m so sorry to hear about this, but I know you will survive and become one of the best comic in Indonesia :), viva la komtung!!!

  6. Koh, kalo saya bilang mah struktur joke yang predictable sama attitude yang predictable… yang bisa jadi diterjemahkan sebagai “ekspektasi penonton semakin besar”

    • hmmm…ga juga sih…mengulang joke itu hal yg wajar dalam standup…

      • iya, tapi aneh aja ngarep penonton ketawa se-intense waktu pertama lagi. Kecuali emang lebih mateng pembawaannya. 😀
        btw, ada gak sih koh joke yang lucu terus? saya nonton chris rock aja males loh nonton yang itu2 lagi… pengen yang baru terus.. hehe

  7. Yap, pertama saya juga pernah mengalami hal yang sama..masih ingat waktu itu di Jambi ada mas ernest dan saya comic pertama saat tampil. masih ingat?? bagaimana garingnya waktu itu..buat ngedown sih..tapi, itu saya jadikan pelajaran buat modal berani berbicara di hadapan khalayak banyak. 🙂

    Buat mas ernest terus berjaya ya!!! jangan sampai tittle stand up comediannya hilang. 🙂

  8. Ternyata yang bekerja di dunia kreatif apapun jenisnya mesti riset, riset, riset, latihan, latihan latihan.

    Oke, maju terus mas ernest sebagai comic yang terus menerus lucu.

    salam dari dunia kreatif yang lain (web design)

  9. Setuju mas. Yang sulit mnrut sy itu gimana menyampaikan bit yang sama, tetapi tetap dengan respon ‘tertawa’ yang sama juga. Atau malah bisa ‘lebih baik’ lagi. Dan hal ini emang salah satu tugas comic, kan mas? Karena toh faktanya, banyak dari orang awam yang malah berpendapat, “Wah. stand up comedy ga kreatif, masa jokes nya disampaikan berulang-ulang.” Dan sbg comic seperti mas yg sdh tampil dimana-mana (sy jg berharap bisa menjadi sperti mas :p.), pst sdh membuat orang hapal dgn bit andalan mas. Dan ketika mas ernest membawakan bit itu lg, dan orang yg sama dengar, mungkin akan membuat bosan dan berkomentar sperti tadi. Nah, menghilangkan komentar itulah yg memang sulit. Dan, memang itulah tugas comic. Tidak sepenuhnya kita bisa menyalahkan org tersebut yg hanya sbg penikmat. Setuju ga mas? haha.
    Padahal, klo dipikir, banyolan OVJ jg dari dulu smpe skg sama. Mukul pake gabus, ketawa. Mukul pake gabus, ketawa. Tapi ga ada org yg berkomentar, “Wah. OVJ ga kreatif, jokes nya gabus lg, gabus lg.” Nah! itulah yg membuat stand up comedy lebih ‘istimewa’ dari *tiiitttt* ahaha.

    Viva La Komtung, mas ernest!

    • benar, itu memang tantangan berat buat standupcomedian, dan mayoritas org masih blm paham bahwa standup comedy memang banyak materi yg mengulang. sama2 belajar lah 🙂

  10. menurut saya cara penyampaian sangat penting juga disini, ketika joke yang biasa atau yang diulang disampaikan dengan lebih ekspresif atau berbeda bisa menghadirkan penyegaran akan joke tersebut thd audience, ya saya jg mash belajar memperdalam seni yg cerdas ini mas hehe, semangat terus mas ernest!

  11. mas ernest bener, mungkin ga dari segi comic standup comedy artist menurut saya, perenungan yang disampaikan mas ernest ini juga mengingatkan saya untuk tidak puas dan terus berpikir bagaimana “menikmati dan kreatif” dlm hidup , pekerjaan dan rutinitas saya, tx for reminding mas, sukses terus..

  12. pingin juga nih jadi comic , terus terkenal deh

  13. haha ibaratnya makin tinggi sebuah pohon makin kencang angin yg menerpa!! keep stronger bang haha 😀

  14. Reblogged this on balungsbegin and commented:
    #ComicWannabe

Leave a reply to @ernestprakasa Cancel reply